28.4.13

PROSESI SAKARATUL MAUT (SEKARAT/ HAMPIR MATI)

Memang kita belum waktunya merasakan sekarat namun tunggulah finalnya.
Bayangkan ketika salah satu anggota tubuh kita terluka maka tubuh ini akan merasakan sakit, karena masih menyatu (berhubungan) dengan ruh (sukma, jiwa).
Nah bagaimana sekarang kalau yang dicabut itu adalah ruh itu sendiri yang memang menyatu dan melekat dalam tubuh (seluruh urat nadi).
Orang yang kena pukulan keras pastinya dia minta tolong dan menjerit kesakitan lantaran sebagian tubuh ada yang tersakiti.
Namun sering kita jumpai tidak ada ceritanya mayat menejerit (karena saking parahnya rasa sakit yang ia rasakan saat itu) tatkala sakaratul maut mengahampirinya. Akal pikiran menjadi buntu, lidah membisu, sekujur tubuh menjadi lemah tak berdaya bahkan dia berharap penuh “ Andaikan ada waktu istirahat sejenak untuk mencari pertolongan”, sungguh dia benar-benar tidak mampu akan hal itu.
Perhatikan orang yang sedang mengalami naz’ur ruh (pencabutan nyawa), dia berubah warna dan pucat sampai-sampai kelihatan mirip tanah (yang memang asal fitrahnya).
Jarinya kehijau-hijauan, pelipisnya berkeringat, kemudian anggota tubuhnya sedikit demi sedikit mulai mati. Tandanya, yang pertamakali, kaki menjadi dingin, disusul betis, paha (setiap anggota tubuh ada sakaratnya), yang terkahir rasa dingin itu sampai kepada hulkum (tenggorokan).
Saat itulah dia sudah tidak bisa melihat dunia dan seisinya, pintu taubat tertutup rapat, dan diliputi oleh penyesalan yang tiada tara.
Nabi Muhammad  bersabda “ Taubat seorang hamba akan diterima selama ia belum mengalami naza’”.
Manusia memang tidak tahu akan hal itu karena memang belum waktunya. Segala sesuatu sebelum tiba waktunya, dapat/bisa dijumpai/diketahui dengan cahaya kenabian dan kewalian.
Rasululloh  bersabda “Mati mendadak (tiba-tiba) merupakan ketenangan jiwa (kenyamanan/lega) bagi orang yang beriman, dan penyesalan tiada tara (persaan sedih/bersalah) bagi orang yang hanyut dalam kemaksiatan(pezina/sembrono/kurang ajar).
Doa Rasululloh 
اَللّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ
Ya Allah ! Ringankan/Mudahkan kepada kami sakaratul maut

(الغزالي : إحياء علوم الدين/ جز 4/ ص 446)