28.4.13

Menyikapi pernyataan MUI terkait Hukum Vaksin Bayi Dengan Enzim Babi.


Pada hari Sabtu, 27 April 2013, 20:10 WIB di harian Republika.co.id.
Menurut pernyataan fatwa yang di lontarkan oleh Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Huzaemah Y Tanggo yang berbunyi, imunisasi merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit. Hal itu, kata dia, sesuai dengan perintah Rasulullah SAW sebagai berikut, "Jaga dan perhatikanlah lima hal sebelum datang lima hal yang lainnya. Hidup sebelum ajal, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, lapang sebelum sempit, kaya sebelum miskin."
"Imunisasi terhadap bayi dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits agar manusia berobat dari penyakitnya," ujar dia di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Sabtu (27/4).
Dia melanjutkan, imunisasi pertama pada anak adalah air susu ibu (ASI). Pada ASI terkandung zat-zat yang dibutuhkan anak untuk kekebalan tubuhnya.
Sementara, kata dia, untuk penggunaan vaksin polio khusus dan vaksin polio oral yang berasal dari campuran enzim babi dibolehkan karena darurat. Penggunaan vaksin itu dibolehkan selama belum ditemukan bahan pembuatan vaksin yang halal. Tujuannya demi mencegah munculnya bahaya yang lebih besar.
Tanggapan
1. Vaksin Disebutkan bahwa materi yang digunakan sebagai bahan vaksin ada dua macam, (1) bahan alami, antara lain: enzim yang berasal dari babi, seline janin bayi, organ bagian tubuh seperti: paru-paru, kulit, otot, ginjal, hati, thyroid, thymus, dan hati yang diperoleh dari aborsi janin. Vaksin polio terbuat dari babi; atau campuran dari ginjal kera, sel kanker manusia, dan cairan tubuh hewan tertentu antara lain serum dari sapi atau nanah dari cacar sapi, bayi kuda atau darah kuda dan babi, dan ekstrak mentah lambung babi, jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio ayam, dan jaringan otak kelinci. (2) Bahan yang berasal dari unsur kimia antara lain: merkuri, formaldehid, aluminium, fosfat, sodium, neomioin, fenol, dan aseton.
2. Hukum Vaksin tetap Haram
Para ulama, pemikir, mujtahid ada yang menghukumi haram terhadap tindakan vaksinasi-imunisasi. Argumen yang diajukan antara lain memasukkan barang najis dan racun ke dalam tubuh manusia. Manusia iu merupakan khaifatullah fi al-ard} dan asyraf al-makhlu>qa>t (maskhluk yang paling mulia) dan memiliki kemampuan alami melawan semua mikroba, virus, serta bakteri asing dan berbahaya.Berbeda dengan orang kafir yang berpendirian manusia sebagai makluk lemah sehingga perlu vaksinasi untuk meningkatkatkan imunitas pada manusia.
Para filosof Barat dari aliran Eksistensialisme kiri, seperti Jean Paul Sartre menyatakan bahwa manusia hanyalah sampah yang terbuang dan tak berarti. Ia berkata: My original fall is the existence of the Other. I grasp the Other’s look ad the very center of my act as the solidificatiom and alineatiom of my own possibilities (Asal mula kejatuhanku karena keberadaan orang lain. Aku mengerti tatapan orang lain tertuju benar-benar kepada setiap tindakanku sebagai sesuatu yang padat dan mengasingkan kemungkinan-kemungkinanku yang aku punyai; Jen Paul Sartre: 1948: 263). Yang ia maksud dengan istilah ‘kejatuhan’ adalah ketidakmaknaan keberadaannya. Jadi manusia tak ubahnya bagaikan sampah. Ia menambahkan bahwa kejatuhannya itu adalah permanen. . . . “is the permanent structure of my being for the Other” (ibid). Hanya karena manusia diperhatikan orang lain dimaknai dimakan orang lain hingga kepribadiannya hancur tak bermakna. Dari sinilah ia juga mengatakan manusia sebagai homo homini lopus (manusia adalah binatang yang saling memangsa). Paham ini kemudian masuk ke Indonesia antara lain melalui sajak Chairil Anwar tentang ‘Aku’. Dalam sajak ini disebutkan bahwa manusia hanyalah binatang jalang dari kumpulan yang terbuang. Lebih dari itu, pendapat manusia sebagai binatang telah berakar sejak zaman filsafat Yunani purba.Aristoteles menyatakan bahwa manusia hanyalah binatang yang berpikir. Esensi pendapat ini adalah menyatakan bahwa manusia hanyalah binatang. Jadi tidak bermasalah sama sekali jika di dalam tubuhnya dimasukkan sesuatu yang menurut syariat adalah benda-benda najis karena ‘manusia’-nya sendiri adalah sesuatu yang identik dengan ‘najis’.
Solusi - Tahniq
Solusi yang diajukan untuk meningkatkan kekebalan balita adalah menghindari tindakan vaksinasi-imunisasi pada balita maupun manusia pada umumnya, selanjutnya menerapkan syariat tahnik kepada balita, yaitu memasukkan kurma yang telah dikunyah lembut atau madu ke dalam rongga mulut si bayi ketika melaksanakan uapaca ‘aqiqah pada hari ke tujuh dari kelahiran anak. Tahnik dipandang sebagai vaksinasi-imunisasi. Perlu ditambahkan bahwa pada zaman Nabi tidak ada anak yang divaksinasi dan kenyataannya juga sehat-sehat dan banyak yang berumur panjang. Artinya umur harapan hidup rata-rata sejak zaman Rasulullah dan zaman sekarang kurang lebih sama.
Segera diingatkan di sini bahwa, jika seseorang melakukan tahniq terhadap balita, terutama ayahnya, jangan mengikuti praktik Nabi, yaitu mengunyah kurma, setelah lembut kemudian dimasukkan ke mulut anak. Praktik Nabi ini harus dipandang kasus ekstrim atau istimewa. Ada sesuatu yang berada di luar nalar. Sebut saja karamah beliau. Abu Hurairah diludahi mulutnya oleh Rasulullah, bukan ludah kebencian, menyebabkan Abu Hurairah sangat fasih dan merupakan sahabat yang paling banyak menghafal hadis (al-muktsiru>na fil h}adis; Abd al-Baqi, 2007:902), padahal sahabat ini hanya bersama dengan belaiau kurang lebih dua tahun setengah masa akhir-akhir hidup Rasul. Sahabat ini memang masuk Islam belakangan, setelah Futuh} Makah, pelaklukan kota Makah oleh Rasulullah beserta pasukannya dari Madinah. (Iwan Gayo,2008: 61). Jika seseorang melakukan tahnik persis seperti praktik Rasulullah, dikhawatirkan sekali banyak mengandung virus pada air liur pengunyah kurma. Sementara itu, si bayi yang baru berumur tujuh hari belum memiliki sistem kekebalan yang sempurna. Untuk itu, dalam melakukan tahniq hendaklah menggunakan madu berkualitas bagus atau sari kurma. Sekarang telah banyak tersedia di toko-toko obat, apotik, bahkan took-toko swalayan seperti mall yang menyediakan sari kurma berbentuk cairan. Kedua bahan ini lebih hygine dan insya Allah steril dari kuman, bakteri, jamur, maupun virus yang membahayakan bagi kesehatan bayi karena diproses menurut teknologi modern dan sehat.
Mengapa Rasulullah menggunakan kurma untuk men-tahniq bayi, ternyata kandungan mineral yang dibutuhkan bagi perkembangan tubuh dan kesehatan bayi amat banyak.

PROSESI SAKARATUL MAUT (SEKARAT/ HAMPIR MATI)

Memang kita belum waktunya merasakan sekarat namun tunggulah finalnya.
Bayangkan ketika salah satu anggota tubuh kita terluka maka tubuh ini akan merasakan sakit, karena masih menyatu (berhubungan) dengan ruh (sukma, jiwa).
Nah bagaimana sekarang kalau yang dicabut itu adalah ruh itu sendiri yang memang menyatu dan melekat dalam tubuh (seluruh urat nadi).
Orang yang kena pukulan keras pastinya dia minta tolong dan menjerit kesakitan lantaran sebagian tubuh ada yang tersakiti.
Namun sering kita jumpai tidak ada ceritanya mayat menejerit (karena saking parahnya rasa sakit yang ia rasakan saat itu) tatkala sakaratul maut mengahampirinya. Akal pikiran menjadi buntu, lidah membisu, sekujur tubuh menjadi lemah tak berdaya bahkan dia berharap penuh “ Andaikan ada waktu istirahat sejenak untuk mencari pertolongan”, sungguh dia benar-benar tidak mampu akan hal itu.
Perhatikan orang yang sedang mengalami naz’ur ruh (pencabutan nyawa), dia berubah warna dan pucat sampai-sampai kelihatan mirip tanah (yang memang asal fitrahnya).
Jarinya kehijau-hijauan, pelipisnya berkeringat, kemudian anggota tubuhnya sedikit demi sedikit mulai mati. Tandanya, yang pertamakali, kaki menjadi dingin, disusul betis, paha (setiap anggota tubuh ada sakaratnya), yang terkahir rasa dingin itu sampai kepada hulkum (tenggorokan).
Saat itulah dia sudah tidak bisa melihat dunia dan seisinya, pintu taubat tertutup rapat, dan diliputi oleh penyesalan yang tiada tara.
Nabi Muhammad  bersabda “ Taubat seorang hamba akan diterima selama ia belum mengalami naza’”.
Manusia memang tidak tahu akan hal itu karena memang belum waktunya. Segala sesuatu sebelum tiba waktunya, dapat/bisa dijumpai/diketahui dengan cahaya kenabian dan kewalian.
Rasululloh  bersabda “Mati mendadak (tiba-tiba) merupakan ketenangan jiwa (kenyamanan/lega) bagi orang yang beriman, dan penyesalan tiada tara (persaan sedih/bersalah) bagi orang yang hanyut dalam kemaksiatan(pezina/sembrono/kurang ajar).
Doa Rasululloh 
اَللّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ
Ya Allah ! Ringankan/Mudahkan kepada kami sakaratul maut

(الغزالي : إحياء علوم الدين/ جز 4/ ص 446)

25.4.13

صدر من الكتب المعتبرة


مجموعة فتوح
FUTUH GROUP

صدر من الكتب المعتبرة
Cuplikan dari Berbagai Kitab Pilihan
___________________________________________________
مَحَبَّةُ الدُّنْيَا وَمَحَبَّةُ اللهِ فِى الْقَلْبِ كَالْمَاءِ وَالْهَوَاءِ فِى الْقَدَحِ
فَالْمَاءُ اِذَا دَخَلَ خَرَجَ الْهَوَاءُ وَلَا يَجْتَمِعَانِ
(الغزالي : إحياء علوم الدين/ جز 4/ ص 236)
Cinta dunia dan cinta Allah dalam hati bagaikan air dan udara di dalam gelas,
Jika air masuk ke dalam gelas, maka keluarlah udara yang ada di dalam gelas tersebut.
Selamanya tidak akan pernah menyatu.
___________________________________________________
وَقَدْ رَأَى بَعْضُهُمْ بَعْدَ مَا صُنِّفَ ""الْإِحْيَاءُ"" اَلشَّيْطَانَ وَهُوَ يَحْثُوْ عَلَى رَأْسِهِ التُّرَابَ.
فَقَالَ لَهُ : مَا بَالُكَ ؟ قَالَ: صُنِّفَ فِى الْإِسْلَامِ كِتَابٌ اَخْشَى اَنَّ النَّاسَ يَتَّبِعُوْنَهُ
(حبيب زين بن ابراهيم بن سميط : المنهج السوي شرح اصول طريقة السادات آل باعلوي/ ص 251)
Salah seorang ulama pernah melihat syaitan yang sedang menumpuhkan kepala ke debu (merasa malu, red).
Ulama tersebut bertanya : Kenapa kamu jadi cemas?
Syaitan menjawab : telah dikarang/disusun sebuah kitab (Ihya’) yang saya sangat hawatir kalau orang-orang mengikuti isinya (dari kitab tersebut).
___________________________________________________
يُرْوَى عَنِ الشَّيْخِ الْقُطْبِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السَّقَّافِ اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ:
مَنْ لَمْ يَقْرَأْ ""الْمُهَذَّب"" لَمْ يَعْرِفْ قَوَاعِدَ الْمَذْهَبِ، وَمَنْ لَمْ يَقْرَأْ ""التَّنْبِيْه"" فَلَيْسَ بِنَبِيْهٍ ، وَمَنْ لَمْ يُطَالِعْ ""الْإِحْيَاء"" فَمَا فِيْهُ حَيَاءٌ ، وَمَنْ لَا لَهُ وِرْدٌ فَهُوَ قِرْدٌ.
(حبيب زين بن ابراهيم بن سميط : المنهج السوي شرح اصول طريقة السادات آل باعلوي/ ص 251)
Diceritakan dari Syaikh Quthub Abd. Rahman As-Seggaf, Beliau berkata : barang siapa yang tidak membaca kitab “Muhadzzab”, maka dia tidak akan tahu dasar-dasar mazhab. Barang siapa yang tidak membaca kitab “Tanbih”, maka dia bukanlah orang yang mulia/cerdik. Barang siapa yang belum menelaah kitab “Ihya”, maka dirinya tidak memiliki rasa malu. Dan barang siapa yang tidak memiliki wiridan / bacaan rutin, maka dia bagaikan kera.
_______________________________________________
Betapa banyak pepohonan namun tidak semuanya berbuah.
Betapa banyak buah2an namun tidak semuanya enak dimakan.
Betapa banyak ilmu2 namun tidak semuanya manfaat/berguna.
Oleh Karena itu,
Ilmu yang manfaat adalah ilmu yang dapat menambah hati seseorang semakin zuhud di dunia, cinta Allah, dan khusyu dalam beribadah.
___________________________________________________
قَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّ الْفَقِيْرَ الصَّادِقَ لَيَحْتَرِزُ مِنَ الْغِنَى حَذَرَ اَنْ يَدْخُلَ عَلَيْهِ الْغِنَى فَيَفْسُدَ فَقْرُهُ كَمَا أَنَّ الْغَنِيَّ يَحْتَرِزُ مِنَ الْفَقْرِ حَذَرَ اَنْ يَدْخُلَ عَلَيْهِ الْفَقْرُ فَيَفْسُدَ عَلَيْهِ غِنَاهُ.
(الغزالي : إحياء علوم الدين/ جز 1/ ص 312)
Salah satu Ulama berkata : sesungguhnya orang miskin yang tulus ia menjaga dirinya agar terhindar dari sifat kaya, hawatir kekayaan tersebut merusak dirinya yang bestatus miskin.
Begitupun orang kaya yang tulus ia menjaga dirinya agar terhindar dari sifat miskin, hawatir sifat miskin tersebut merusak dirinya yang bestatus kaya.
___________________________________________________
KONSEP SYAFA’AT
Syafa’at tidak hanya tertentu bagi para Nabi dan orang-orang yang jujur, akan tetapi syafaat itu juga bisa terjadi kepada para ulama, orang-orang yang sholih, dan setiap orang yang memiliki pangkat di sisi Allah serta bagus dalam bermuamalah (berinteraksi).
Mereka semua bisa memberikan syafaat kepada keluarganya, kerabat, sahabat, dan kenalannya. Oleh karena itu berusahalah anda agar juga bisa memiliki derajat syafa’at seperti mereka dengan cara ;
1. tidak sampai meremehkan manusia
2. Tidak samasekali menganggap kecil terhadap maksiat kepada Allah
3. Tidak menganggap hina ketaatan kepada Allah
(الغزالي : إحياء علوم الدين/ جز 4/ ص 506)
__________________________________________

GAMES ON FIRE
Manusia diciptakan agar supaya menjadi hamba Allah yang taat, buka pengumbar syahwat. Bagi orang yang sudah terjangkit virus permainan atau game (kecanduan) seperti game, ps, fb-an dls, yang menyebabkan dirinya lupa pada urusan agama dan dunianya maka cara menanggulanginya adalah;
1. Stop sejak dini
2. Tidak membiasakan untuk melihat dan mengulanginya lagi
3. Tidak memikirkan untuk berbuat kembali
Jika ketiganya dilanggar, maka sulit penyembuhannya kecuali dengan upaya keras yang pada akhirnya juga merugikan anda sendiri.
(الغزالي : إحياء علوم الدين/ جز 3/ ص 97
___________________________________________________

SYAHWAT TIDAK TERKENDALI
Cara mengatasi syahwat yang berlebihan
1. Makan tidak terlalu kenyang / berlebihan (sedang-sedang saja)
2. Puasa untuk menutup rapat masuknya syaitan ke aliran darah
3. Menikah jika mampu untuk bayar maskawin
(الغزالي : إحياء علوم الدين/ جز 3/ ص 97)



16.4.13

Sentul-Bogor Tempoe Doeloe

PUNCAK BOGOR

KAMPUS TAZKIA

LEBARAN KURBAN DI PONDOK ALUMNI SIDOGIRI, BOGOR CIAMIS

AT HOME

BERSAMA SB FOUNDATION DI TAMRIN

ISTIRAHAT DI MASJID KAMPUS JOGJA

DEPAN RUMAH

SAAT MELATIH DI BUYER MUNCHEN

MOBIL TEMAN, HHE, DEPAN KOSAN CIPAMBUAN BOGOR

TEMAN KELAS EI, DEPAN KAMPUS TERCINTA SENTUL TAZKIA

WITH MY FRIEND DI SUMBERAGUNG MALANG SELATAN

11.4.13

KUBUR-an IS MY LIFE






“Barang siapa yang ziarah kubur ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap Jum’at, maka dosanya di ampuni baginya, dan dia di catat sebagai birrul walidain”. Hadits.

Ziarah kubur hukumnya sangat disunnahkan. Faidahnya sebagai pengingat kematian dan mengambil pelajaran. Apa lagi ziarah kubur ke makam orang2 sholeh, hal ini juga sangat dianjurkan. Faidahnya adalah mengambil berkah (tabarruk) dan mengambil pelajaran DARI mereka.
Berikut nama-nama manusia pilihan terdahulu yang pernah melakukan ziarah kubur semasa hidupnya:
1.      Rasulullah SAW, ziarah kubur ke makam ibunya (Sayyidatuna Aminah)
2.      Sayyidah Aisyah, , ziarah kubur ke makam saudarinya (Sayyiduna  Abdurrohman)
3.      Sayyidah Fathimah, , ziarah kubur ke makam pamannya (Sayyiduna Hamzah)sampai berhari-hari
4.      Ibnu Umar,  ziarah kubur ke makam Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Ayahnya (Sayyiduna Umar ) sebanyak seratus kali bahkan lebih
5.      Anas bin Malik, , ziarah kubur ke makam Rasulullah SAW
6.      Dan masih banyak lagi….

Etika ziarah kubur bagi wanita Muslimah:
1.      Memakai pakaian yg menutup aurat, pakaian sehari-hari yg sekiranya kaum laki2 tidak sudi melihatnya
2.      Tidak berlama-lama dalam berdo’a
3.      Tidak ngobrol di atas kuburan
4.      Membelakangi kiblat, yakni menghadap wajah mayyit, serta  mengucapkan salam
5.      Tidak usah mengusap maisan dan menciumnya, karena hal ini kebiasaan orang2 Nasrani
Semoga kita semua di takdirkan bisa ziarah ke makam Rasulullah SAW. Sebagaimana dlm Sabda-Nya “ Barang siapa yang ziarah ke kuburanku, maka orang tersebut berhak mendapatkan syafaatku”.